LAPAR PUASAKU DANLAPAR PARA GELANDANGANSutardi MS DihardjoSengaja kukurangi makan sahurkuCukup kunikmati barokah-NyaAgar kurasakan lapar dan dahaga yang selaluMeremas-remas perut dan mengeringkan tenggorokanSaudara-saudaraku yang tercecerMenadahkan tangan di gerbang pasarSengaja tak kupakai baju lebaranSarung dan peci baru kubeliCukup pakaian lusuh sederhanaAgar kurasakan kepapaan saudara-saudarakuGelandangan pinggiran jalanYang hanya punya rasa pengenSengaja kutinggalkan kasur empuk dan rumah hangatTidur di teras masjid terbukaAgar kurasakan dingin malam dan nyamuk menggigitMalam yang lambat merambatDengan lapar meremas-remas ususYang dirasakan saudara-saudarakuGelandangan terkapar di trotoar”Bagaimanapun yang kau rasakan lain dengan yang kurasaLaparmu lapar rekayasa lapar sementaraLaparmu lapar sebentar datang buka semua tersediaSiap santap barokahpun adaLaparku apa yang tersediaLapar yang utuh tak tahu di mana ujungApa bedanya buka sahur atau puasa””Benar, bagaimanapu lapar kita berbedaLaparmu keterpaksaan tak berdaya digilas jamanLaparku ibadah dilandasi imanDikerjakan dengan niat berbakti mendekatkan diriPenghambaan diri menuju peningkatanPembalajaran menuju mutaqinLaparku untuk mengenal diri sendiriMenjadi tuan bagi diri sendiriTapi hamba bagi Ilahi RobiTahu mengendalikan diriTak terseret arus jaman serba materiBelas kasih pada sesamaSabar dan istiqomah”NB: Puisi ini telah dimuat di Majalah NUSA INDAH Semarang No. 110/Oktober 2012
Friday, September 19, 2014
Puisi Lapar Puasaku dan Lapar Para Gelandangan | Sutardi MS Dihardjo
Friday, September 19, 2014 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment