Di Ruang Tunggu Bandar Udara Antarbangsa "Subang", Kualalumpur Suatu SenjaBudiman S HartojoSebentar aku pun terhenyakketika matahari mengusap hangatkulit wajahku"Lepaskan jaket Enchik, di sini amat panas," sambutmunyaring seperti suara keramahan di rumahku(Kugenggam dendamku, kupendam rindukusetelah lama luput dari cahaya bola matamuyang lembut, seperti matahari mimpimenjelang tidurnya senja hari)Orang-orang pun mendadak tersentakketika butiran air tiba-tiba terjatuhdari langityang mengawalku"Inilah payung Tuan, mengapa tak jalan sama-sama?" serumusambil berlari kecil di belakangkuKusurukkan kepalakulalu kurangkul pinggangmutanpa ragu(Aku ingin melepas napaspersis di bawah lubang hidungmu)Di sini seolah tiada lagi rindupada tanah airMemang ada terasa damai di bawah payung kembangmu(Mungkinkah aku tinggal di sinibarang sehari?)Di ruang tunggutak siapa menunggutak siapa ditungguKita duduk termangutak siapa kutunggutak siapa kautungguToh terasa akrab juga pandangmuseperti kita pernah bersahabat sejak duluSebentar-sebentar engkau senyum. Mengapaaku tak tahu. Barangkali kebiasaan beramah-ramah sajaAtau mungkin karena kautangkap gelisahkumenunggu waktuketika tiap sebentar kukibaskan celanayang basah oleh hujan barusanDi kursi empuk sudut sana ituseorang kakek duduk tertidurnafasnya bebas teratur(sehat sekali tampaknya)Cambang dan janggutnya lebatputih, rapih -- memantulkan semangatMeningatkan aku pada seorang dosen sejarahdi sebuah universitas swasta yang bangkrutBau harum asap tembakaumasih mengepul tipis dari pipa cangklongdi tangan kirinyaDan di tangan kanannyaterkulai sebuah buku saku:Soekarno, A Political BiographyTak ada suara di sini, kecualigumam kelompok di sudut ituatau detak sepatumu bertumit tinggiatau bisikmuatau desah nafasmuatau tawa kecilmuyang tertahanToh gelisah itu mengusik juga, pabilapengeras suara itu mengganggu-- bergemaMaka waktu pun sampaiaku usai, engkau usaiDan aku pun melambaidan engkau pun melambai ...1974
Wednesday, June 11, 2014
Puisi Di Ruang Tunggu Bandar Udara Antarbangsa "Subang"
Wednesday, June 11, 2014 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment