Wednesday, June 11, 2014

Puisi Di Ruang Tunggu Bandar Udara Antarbangsa "Subang"


Di Ruang Tunggu Bandar Udara Antarbangsa "Subang", Kualalumpur Suatu Senja
Budiman S Hartojo

Sebentar aku pun terhenyak
ketika matahari mengusap hangat
kulit wajahku
"Lepaskan jaket Enchik, di sini amat panas," sambutmu
nyaring seperti suara keramahan di rumahku
(Kugenggam dendamku, kupendam rinduku
setelah lama luput dari cahaya bola matamu
yang lembut, seperti matahari mimpi
menjelang tidurnya senja hari)

Orang-orang pun mendadak tersentak
ketika butiran air tiba-tiba terjatuh
dari langit
yang mengawalku
"Inilah payung Tuan, mengapa tak jalan sama-sama?" serumu
sambil berlari kecil di belakangku
Kusurukkan kepalaku
lalu kurangkul pinggangmu
tanpa ragu
(Aku ingin melepas napas
persis di bawah lubang hidungmu)
Di sini seolah tiada lagi rindu
pada tanah air
Memang ada terasa damai di bawah payung kembangmu
(Mungkinkah aku tinggal di sini
barang sehari?)

Di ruang tunggu
tak siapa menunggu
tak siapa ditunggu
Kita duduk termangu
tak siapa kutunggu
tak siapa kautunggu
Toh terasa akrab juga pandangmu
seperti kita pernah bersahabat sejak dulu
Sebentar-sebentar engkau senyum. Mengapa
aku tak tahu. Barangkali kebiasaan beramah-ramah saja
Atau mungkin karena kautangkap gelisahku
menunggu waktu
ketika tiap sebentar kukibaskan celana
yang basah oleh hujan barusan

Di kursi empuk sudut sana itu
seorang kakek duduk tertidur
nafasnya bebas teratur
(sehat sekali tampaknya)
Cambang dan janggutnya lebat
putih, rapih -- memantulkan semangat
Meningatkan aku pada seorang dosen sejarah
di sebuah universitas swasta yang bangkrut
Bau harum asap tembakau
masih mengepul tipis dari pipa cangklong
di tangan kirinya
Dan di tangan kanannya
terkulai sebuah buku saku:

               Soekarno, A Political Biography

Tak ada suara di sini, kecuali
gumam kelompok di sudut itu
atau detak sepatumu bertumit tinggi
atau bisikmu
atau desah nafasmu
atau tawa kecilmu
yang tertahan
Toh gelisah itu mengusik juga, pabila
pengeras suara itu mengganggu
-- bergema

Maka waktu pun sampai
aku usai, engkau usai
Dan aku pun melambai
dan engkau pun melambai ...

1974

Anda sedang membaca kumpulan/contoh/artikel/puisi/sajak/pantun/syair/tentang/tema/bertema/judul/berjudul Puisi Di Ruang Tunggu Bandar Udara Antarbangsa "Subang" dan anda bisa menemukan kumpulan/contoh/artikel/puisi/sajak/pantun/syair/tentang/tema/bertema/judul/berjudul Puisi Di Ruang Tunggu Bandar Udara Antarbangsa "Subang" ini dengan url http://kumpulankaryapuisi.blogspot.com/2014/06/puisi-di-ruang-tunggu-bandar-udara.html,anda juga bisa meng-click kumpulan/contoh/artikel/puisi/sajak/pantun/syair/tentang/tema/bertema/judul/berjudul Puisi Di Ruang Tunggu Bandar Udara Antarbangsa "Subang" Tetapi dilarang merubah isi maupun mengganti nama penyair/pengarang nya karena bertentangan dengan HAKI, semoga anda ter-inspirasi dengan karya Puisi Di Ruang Tunggu Bandar Udara Antarbangsa "Subang" salam Karya Puisi

0 komentar:

Post a Comment

 

kumpulan karya Puisi | Copyright 2010 - 2016 Kumpulan Karya Puisi |