Tulamben*Riki Dhamparan PutraSekarang kau mengerti sahabatkuSurga bukan untuk orang miskinBukan juga untuk daun-daun lontaryang bernafas lemah pada tanah hampadi helai rambut sanyasinKita akan melupakannya pelan-pelanSeperti laut timurmenyembunyikan diri di kedalamanKarang-karang akan tetap basahHamparan kaktus dan ilalangakan tetap tumbuh sebagai nyanyian hiduppaling nyata yang pernah adayang pernah kita punyadan telah menemani kita pada sempitnya jalan setapakyang panjang iniKe perbukitan bisukita mencari teguh janji waktuseteguh gunung Agungsesunyi batu-batu yang melepaskan seribu masa silamdari pintu matanya yang murungLaut akan tetap asinHamparan kaktus dan ilalangAkan tumbuh kelaksebagai hujan yang mengairi sungai sungaidi mana cinta mengalirdan kata-kata dipanen seperti nyala bungayang menyatu dengan beningmata airDi keningmu cahayanyaDi dadaku matur burung tekukur siap membubungbersamanyake perbukitan paling bisuke pucuk-pucuk tanah dan air yang tak letih-letihmenawan rindu jalan jalanmuJuni, 2003* Nama sebuah kecamatan di daerah Buleleng
Thursday, May 22, 2014
Puisi Tulamben* | Riki Dhamparan Putra
Thursday, May 22, 2014 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment