Semakin SeringPutu Oka SukantaSemakin sering kita bertanyatidak hanya di mana kita sekarangkabut knalpot menutup pandangbukankah masih di rumah kita berduaRagu, keraguan, gamang, kegamanganSiapa engkau istriku?siapa aku suamimu?Pacu kuda, kuda dilecut berpacumengusung ide-ide, juga amanat Tuhantelah menjadi mantel atau degup jantungAh, sudah waktunya mencari terminalsejenak, setidaknya mengenang cintadalam kerinduan yang tak berwajahJakarta, 2006
Saturday, April 12, 2014
Puisi Semakin Sering | Putu Oka Sukanta
Saturday, April 12, 2014 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment