CutiTina SafariAku ambil cuti kemarin.Pergi saja tanpa ada yang menemani.Enak-bebas.Selamat tinggal pikiran,selamat tinggal tubuhku.Jiwa bersenang-senang di pantai,bicara dengan Tuhan.Tidak ada satu kata,penuh dengan rasa.Selamat tinggal hidup di duniayang penuh kepalsuandan tidak bertanggungjawabselamat datang mimpi yang sebenarnya.Ya Allah! Jangan bangunkan,aku ingin begini terus.Banyak warna mimpiku,beban pikiran tak dibawa.Jam berapa?Sudah jam setengah tujuh,harus bangun dong.Tak jadi,waktu untuk kembali ke sorga sudah ada,ternyata ini mimpi terakhiryang dari dulu ditunggu,terima kasih!semua bebanku sudah diambil.Cutiku lama, abadi.Hari kerja tak kembali.Ya Allah! Jam berapa?Tak tahu?O, jam karet.Waktu abadi.Betapa indah temanku yang baru.Sajak tak harus ditulis lagi,karena lingkunganku sudah indah,kata-kata tak dipakai untuk bergaul.Ini hidup sesungguhnya,orang berada saja, baik,berdoa terus dan tersenyum.Dunia kasar sudah ditinggaldengan teman lama, pikiran,tubuh, jam berapa.Siapa yang ambil cuti besok?Selamat datang.Orang asing akan jadi teman,tak ada kata kebudayaan lagi,atau agama.Kita sudah sama-sama termasukOrang yang berkata.Hallerup…kataku, ditinggal di kereta macet kemarin30 Januari 2004
Thursday, March 13, 2014
Puisi Tentang Cuti | Tina Safari
Thursday, March 13, 2014 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment