Jalan TuntangPiek Ardijanto Soeprijadimendung tebal menjemputkumengucapkan selamat datangketika aku sampai ke jalan tuntangyang masih seperti dulu jugalengang menjelang senjakuperlambat langkahkumenatapi pepohonantepi jalan tambah tuamenggoyangkan rerantingnyamenyampaikan salamgerimis luruh menyapu debudi jalan ini pernah juga luruh rindukupada perawan ayu yang kinimungkin sudah punya menantubila dulu kami jadi berumah tanggakuusapusap jalan beraspal dengan sepatukubarangkali masih menyimpan bekastelapak kaki kami berduadi jalan ini kami sadap malamdan hatiku kulabuhkan padanyamungkinkah kabut tipis itubisa menghapus kenangan di jalan iniketika kugandeng gadis menggelitiki hatiwaktu aku masih jejakadan sekarang entah di mana dia
Tuesday, March 4, 2014
Puisi Jalan Tuntang | Piek Ardijanto Soeprijadi
Tuesday, March 04, 2014 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment