Ekstase MalioboroBambang J.PrasetyaDi sudut kotamu yang sendutempat ruh nenek moyang menjaga pertempuranmelahirkan bocah telanjangdekil dan bau kemenyanmatanya silau nyanyian masa depanBulan selimut dinginbertengger di atas jemuranpayung keemasan raja-rajabocah tumbuh dalam dekapannyaditeteki ketika menangislewat alunan sungai yang diaduk-aduk polusidisuapi ketika lapardari puing-puing sampahDi bawah jembatan ia lahirbesar di jalanan Malioboroketika peluit kereta api menjeritdan derit angkot, bercampur bau tlethongsaat toko-toko berubah jadi plazapedagang kaki lima tak lagi bersahajaBising kotamumengeraskan lengking aleman sinden jalananBinar kotamumengencangkan senar pemetik sinden jalananSenja tak berbentukbocah terpaku bermain kartulepaskan penat sehari kerjameski siang jadi tukang sapumembersihkan labirin pasar beringharjoyang sepi bau susur aroma dubangjuga sengat ampek keringat petani desaBocah pinangan zaman yang terbuangasing di tengah deru mercidan kelap-kelip sorot lampu mercurikeluguannya balik menipukarena semua sudah membisu1993
Tuesday, March 11, 2014
Puisi Ekstase Malioboro | Bambang J.Prasetya
Tuesday, March 11, 2014 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment