SutiWiji ThukulSuti tidak pergi kerjapucat ia duduk dekat ambennyaSuti di rumah sajatidak ke pabrik tidak ke mana-manaSuti tidak ke rumah sakitbatuknya memburudahaknya berdarahtak ada biayaSuti kusut-masaidi benaknya menggelegar suara mesinkuyu matanya membayangkanburuh-buruh yang berangkat pagipulang petanghidup pas-pasangaji kurangdicekik kebutuhanSuti meraba wajahnya sendiritubuhnya makin susut sajamakin kurus menonjol tulang pipinyaloyo tenaganyabertahun-tahun dihisap kerjaSuti batuk-batuk lagiia ingat kawannyaSri yang matikarena rusak paru-parunyaSuti meludahdan lagi-lagi darahSuti memejamkan matasuara mesin kembali menggemuruhbayangan kawannya bermunculanSuti menggelengkan kepalatahu mereka dibayar murahSuti meludahdan lagi-lagi darahSuti merenungi resep doktertak ada uangtak ada obatsolo, 27 februari 88
Saturday, February 22, 2014
Puisi Tentang Suti | Wiji Thukul
Saturday, February 22, 2014 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment