Sunday, February 2, 2014

Puisi Ketika Waktu Bukan Milik Kita Lagi | M.Fadjroel Rachman


Ketika Waktu Bukan Milik Kita Lagi
M.Fadjroel Rachman


30 kunang-kunang menari di langit jakarta, menembus magrib tergesa. darahnya manis disihir rembulan
kabut memeluk malam, bintang jatuh menoreh siang di dada langit. memeluk kenangan, impian lumpuh

“darah segar masih harum tercium di aspal jalanan,” bisik embun pagi

“ya di hitam lengan kupeluk tubuh muda itu terhempas,” kenang aspal jalanan mengusap airmata
malam begitu dingin bunda, begitu dingin dan begitu rakus lidah matahari mengupas merah kenangan

30 kunang-kunang menari di langit jakarta, menembus magrib tergesa. darahnya manis disihir rembulan
menarilah, hingga airmata kering diisap rembulan, darah biarlah memerah mawar di hati bunda

“siapakah engkau?” rintih ibu tua memeluk senja, tangisnya menetes darah, menggenang cemas di kubur anak
sepasang kunang-kunang hinggap di pangkuan, mendekap bayi merindu. sayapnya manis, darahnya manis

“aku pulang, sepasang mata biru buah hatimu.”

2003

Anda sedang membaca kumpulan/contoh/artikel/puisi/sajak/pantun/syair/tentang/tema/bertema/judul/berjudul Puisi Ketika Waktu Bukan Milik Kita Lagi | M.Fadjroel Rachman dan anda bisa menemukan kumpulan/contoh/artikel/puisi/sajak/pantun/syair/tentang/tema/bertema/judul/berjudul Puisi Ketika Waktu Bukan Milik Kita Lagi | M.Fadjroel Rachman ini dengan url http://kumpulankaryapuisi.blogspot.com/2014/02/puisi-ketika-waktu-bukan-milik-kita.html,anda juga bisa meng-click kumpulan/contoh/artikel/puisi/sajak/pantun/syair/tentang/tema/bertema/judul/berjudul Puisi Ketika Waktu Bukan Milik Kita Lagi | M.Fadjroel Rachman Tetapi dilarang merubah isi maupun mengganti nama penyair/pengarang nya karena bertentangan dengan HAKI, semoga anda ter-inspirasi dengan karya Puisi Ketika Waktu Bukan Milik Kita Lagi | M.Fadjroel Rachman salam Karya Puisi

0 komentar:

Post a Comment

 

kumpulan karya Puisi | Copyright 2010 - 2016 Kumpulan Karya Puisi |