LaparYustan Aziddinhijau-hijau daunan di kulit bumi bertanah gunungsejuk nyanyinya di riam-riam batu putih dan pararoperawannya kuning berwajah bulan menumbuk paditiada lelah pedederan menembang iringi para pengebengdi antaranya penyair tumbuh dengan ketuliannyadilengkapi oleh ketakpedulian yang membuat lapar dirinyajadilah penyair manusia yang paling terundungdalam pendatang tergila-gila si gadis gunungpatah sikunya--------------batu putih dan pararo = nama dua buah riam memotong sungai Karau, di Kalimantan Tengahpedederan = penari deder, sejenis ronggeng, nyanyiannya dalam bahasa daerah Kalteng
Wednesday, January 15, 2014
Puisi Lapar | Yustan Aziddin
Wednesday, January 15, 2014 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment