Banjir !Linda Djalildedaunan di pucuk pohon tertawaia adalah saksinontoni drama negeriberhari-hari…menahunentah hingga kapanbanjir !air bah melimpahasinnya air laut pun makin terasameluap serukali beraroma congor binatangmenyerbu rumah mewahhingga milik kaum hina papabanjir !banjir buku !menampilkan keangkuhan lewat bukupada waktu yang tak tepatsebab di seluruh rongga dadabermukim banjir congkakmenutupi skala prioritasmana kelakuan yang pantasmana yang menyakitkan khalayakbanjir !dedaunan di pucuk pohon kembali menyaksikanbanjir duit !maling tak mengaku malingsekelompok makhluk dari seragam yang berwarna samaberjamaah mengeruk hartayang tak bukan haknyasi kepala seragam punmasih bisa tertawaseakan tak terjadi apa-apaitulah banjir tak tahu malutengah melanda negarabanjir !banjir sumpah palsubanjir dustadari hal sepelesoal usia kamerahingga bank yang dikuras dananyameluncur berbusa keluar dari mulutpara pendustabanjir !banjir air matatatkala menjual citrabencana di mana-manaterkuraslah air matapedih nestapasebagai pertandaikut prihatin sebesar-besarnyanamun saat tahu tak ada lagi jalan ke puncakair mata tak muncul pula…meninjau bencana nanti-nanti saja…yang ada banjir air mataurusan anak karena dianggap terhinatersedu-sedu seakan dunia runtuh bukan miliknya..duh…dedaunan di pucuk pohon tak sanggup senyum lagikini air mata murni mengalir derasmenatap para wanitaberkerudung di kepalamenggarong dana rakyat dengan rakusnya…sembari tertawa-tawabila menuju ruang depan kantor pemeriksa….itulah banjir moral kosongbanjir seada-adanya…bini kedua ketiga keempat bergilir munculbini pertama menutup mata…banjir rasa tak tahu malukhusus berbulu mata palsuceplokan pipi merah di pipialis tebal terlukis..hanya untuk ditangkap puluhan kamera..uuuups, kamera… bukan tustel ya namanya…banjiiiiiiiiiirrrrr…….. !!betul-betul bau anyirseanyir-anyirnya….January 20, 2014
Tuesday, January 21, 2014
Puisi Banjir ! | Linda Djalil
Tuesday, January 21, 2014 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment