Lagu Bulan AprilAcep Zamzam NoorSebuah kolam adalah kekekalanDengan akar-akar bakung yang khusyukSerta bunga-bunganya yang mekar di udara sejukSerumpun gelagah dan rumputan liar di tepianPagar-pagar batang kayu dan sebuah jalan menurunYang curam. Kulihat mulut lembah itu seperti kehausanSuara burung-burung dan musik dari gesekan daun-daunMelengkapi wajah langit biru muda yang berkilauanSeperti goresan lembut cat air –Sebuah kolam dengan sekelompok angsa yang riangTapi matamu lebih sunyi dari riak air kolam mana punTanganmu masih bergayut di dahan-dahan pohon palmaDua buah pir hijau muda kini matang di dadamuSebatang sungai jernih penuh batuanNampak bergerak ke lembah yang kehausan cahayaDari bukit-bukit di atas nampan besar semesta iniKata-katamu sudah tak perlu diucapkan mulut lagiKesunyian telah menjelma huruf-huruf yang dibaca anginDikhabarkan ke seluruh penjuru dan halaman bukuDi sini setiap cemara mempunyai lilin paskahnya sendiriSedang gereja-gereja semakin merampingkan diriDengan menara-menaranya yang runcing –Dari senyumanmu sebatang sungai lain membasahi kota-kotaSeperti lagu gembala bagi domba-domba padang pasirSebuah kolam adalah kekekalan merah mudaTapi matamu lebih dalam dari seribu pengakuan dosaDi bahumu bunga-bunga bakung menjalin rambut ikalnyaBunga-bunga tulip tersenyum malu di ceruk pipimuJauh di seberang ladang-ladang gandum, sebuah mata air jernihDengan roda airnya yang terus bergerak laksana waktuNampak mengalir ke dalam matamu yang tak beriak ituSemuanya, seperti cahaya langit musim semi yang megahKolam anggur tak habis-habisnya direguk bumi dahaga –Rambutmu lebih halus dari puisi atau lukisan mana punSeperti anugerah bagi hamparan negeri yang penuh ciuman ini1992
Tuesday, December 10, 2013
Puisi Lagu Bulan April | Acep Zamzam Noor
Tuesday, December 10, 2013 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment