Malam MabukErsa SasmitaMalam merekatkan dingin pada tembok batu.Berdua kita depan tungkuPerapian, masing-masing dengan segelas red wine di tangan.Ini minuman terakhir kita, botol-botolnya telah bergelimpanganDi karpet lantai: “Aku menjadi bidadari,dikeliling bintang-bintang,” serumu sambil menari-nari.Di pojok, gramaphone mengalunkan Für Elise dari Beethoven,musik sedih sebenarnya. Tapi, kita dengarkanDengan rasa bahagia: “ Karena di hati kitapenuh cinta!” Suaramu bagai bisikan.Kuiyakan sambil makin kueratkan pelukan.2013
Thursday, November 14, 2013
Puisi Malam Mabuk | Ersa Sasmita
Thursday, November 14, 2013 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment