Celotehan Camar KelaparanNike ElsariYang kulihat hanya tanah lapang kosong dan tandus..Yang kurasakan hanya tiupan angin kesengsaraan..Aroma kematian..Tangisan kelaparan..Jeritan kesakitan..Teriakan ketidakberdayaan..Dari jiwa-jiwa yang dikhianati kehidupan…Aku berdansa di ujung jurang kegelisahan jiwa..Aku menari ditepian lautan keresahan hati..Aku berlari diantara tebing kegundahan rasa..Aku berdiri diatas nyanyian ketiadaan arti..Yang kulihat hanya tanah lapang kering kerontang..Yang kurasakan hanya sapaan angin kedustaan..Tetesan air mata..Isakan tangis bayi..Rengekan bocah kecil..Korban janji palsu penguasa angkara murka..Dunia bukan dunia lagi..Alam bukan alam lagi..Kehidupan bukan kehidupan lagi..Manusia bukan manusia lagi..Tuhan bukan tuhan lagi..Firmannya bukan firman lagi..Semua sabda hanya celotehan camar kelaparan…Aku terjebak dalam symphoni orkestra angkara murka…AaaahhhhhhhhhhhhhTuhan .... Beri aku satu tanda yang bisa aku baca ..Beri aku angin yang mungkin kelak bisa ku raba ..Setidaknya biar ada rasa bahwa masih ada kesempatan bagi tubuh jalang ini.Kehidupan benar-benar telah menelanjangi nafasku,Tekad ku telah koyak diperkosa oleh janji-janji para berdasi.Atau mungkin ..Sudah menjadi kesepakatan,Bajingan kaya akan terus tertawa,Makhluk miskin malah abadi dan mati melawan ketidakadilan ..Wahai bapak ..Mana subsidi yang kau perdendangkan ?Mana pemerataan yang kau khotbahkan ?Lalu ..Ketika kemiskinan menggerogoti negara ini,Apa kau mau mati dipancung sebab kau telah memakan nafas kami ?Kau bermewah-mewah dalam hak kami yang kau curi ?Kami merindukan pemimpin yang suci,Kami merindukan khalifah negeri ini.Kami ..Bagaikan camar yang berceloteh kelaparan.
Sunday, May 19, 2013
Puisi Celotehan Camar Kelaparan | Nike Elsari
Sunday, May 19, 2013 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment