Kursi KeadilanHidayatWalaupun hidupku hanya makan tempe dan tahuAku bangga dengan negeri iniNegeri ini begitu indahDengan hadirnya gunung-gunungAir laut yang berlarian di deburan ombakPadang rumput yang indah bergoyang kesana kemariMengikuti hembusan anginTiap hari aku duduk di pojok derita negeri iniMenikmati keindahan negerikuNamun di sudut lainBencana di biarkan berpesta poraPemimpin-pemimpin perut buncit seharusnya kasihanMelihat anak PorongTerlantar di jalanan, mati kelaparanKarena ulah dari pemimpinYang membiarkan lumpur panas bergejolak, bertingkah semaunyaKadang aku bingungKemana demokrasi menghilangYang katanya…Dari rakyat, untuk rakyat,dan oleh rakyatTapi apa….!Bandit-bandit keparatMembiarkan rakyat sekaratSampai rakyatpunMenjadikan tumpukan sampah sebagai rumah makanYang menyediakan makanan dan minuman enakDan siap sajiLihat saja...!Mie basi mereka anggap Spageti dari CinaTelor dadar basi di anggapnya Pizza dari InggrisAku kasihan melihat merekaDan aku yakin semua rakyat ingin keadilanmu,Kejujuranmu dalam memimpin negeri iniIni pesankuUntuk para pemimpin dan rakyat jelata negeri iniWonosobo, 17 Oktober 2012
Sunday, April 7, 2013
Puisi Kursi Keadilan | Hidayat
Sunday, April 07, 2013 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment