Kepada LautAdi Nugrohoperahu kecil, jala mungil, burungburung pelikan, senyapsenyap ikan, debur ombak, batu retak, aku dan mata kosong, menunggu: kepada laut. Aku melamun saja, bertanya pada angin, darimana angan ini, yang ingin dari dingin basah asin laut kecup bunga siput, sejak kau berlayar ke arah yang tak pernah kudengar, tak ada kabar, dan aku terkapar. Kepada laut: Aku berdiri saja, melipir ke dermaga pinggir, aku mencari kerang tak karang, adakah dia melihat jejakmu yang tersapu para pembajak. Kepada laut: aku masih menunggu kebaikan hatimu, sebab arusmu menghanyutku ke pulau rindu. Kepada laut: aku hanyutKepada kamu, kepada laut, kepada kita yang kalut. Boleh aku berlaut menjemputmu? mengejar kau, yang membuatku larut di harihari kusut. Biar aku memelukmu lagi, dan merasakan keras debar dada ini. Kerna Debar adalah lagu yang menghantarku pada bisik, jejak, dan merah pipimu. Seperti ombak dan deburnya, yang cepatnya pergi dan dekat kembali pada ujung jemari kaki. Itulah aku yang teguh, laut akan memperpendek keraguan. Cinta terbaik mestilah tak lama menuju janji mati. Dan kau pun segera tau, pada dada siapa harus bersandarlaut pasang malam larutentah aku atau bayangku yang terlebih dulu sampaikukirim dulu keinginankulewat nyanyian ombak, dan senja lautketahuilah: aku menjemputmudan kepada laut: jagalah dia di pelukanmusampai akuhilang rindu
Friday, March 1, 2013
Puisi Kepada Laut | Adi Nugroho
Friday, March 01, 2013 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment