MusimSitok SrengengeTak pernah henti cinta mencintaisampai usai tak letih silih mengisiDulusebelum menyatuaku bergelar laparkau bernama dahagaSama-sama baru tiba dari hampaLaludibimbing waktuaku melahapmukau meregukkuSejak itu kita bukan lagi yang sediakalaBetapa perkasa cintaIa jelmakan kita jadi manusiaKuhasratkan kau rebah di tanahsebab aku petani yang tabahsetia membajak dan mencangkulimumemupuk dan mengairimuHingga kau buntingmelahirkan nasi ribuan piringKadangkala aku pekerja pabrik gulamerawat ladang tebuatau menjaga gerak mesin gilingmuAgar tak cuma akutapi semua yang dekat kitatetap bisa menikmati manismuDalam dambaku kau seindah musim basahselalu murung dan menangissetiap kausaksikan kawanan burungmeninggalkan hutan tropis yang hampir habisKubuka sawah dan kebunmenadah gairah yang rimbunsebelum kau berpaling sebagai musim keringmembuatku gering rindu peluhmuAku bergantung padamuTak perlu kuminta kau jadi yang kumausudah itu layu lalu luruh demi buahPetani dan musimtak terpisah
Monday, January 21, 2013
Puisi Musim "Cinta Ibarat Bunga Merekah Indah" | Sitok Srengenge
Monday, January 21, 2013 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment