KITA, Berpelukan di Restu Nenek
Irhyl R Makkatutu
pohon pisang di belakang rumah yang ditanam nenek
kemarin telah berhenti berbuah.
kata bapak, itu karena hujan
kata ibu, itu karena kemarau
aku simpulkan karena hujan dan kemarau
ada pohon pisang ditanam tetangga di jalan
kata teman, itu simbol protes
kata kekasih, itu lambang cinta
aku simpulkan, itu lambang-lambang ketakpuasan
kemarin, ada kesal aku bibit di hati sendiri
orang-orang berkata
aku murung
aku sakit
aku cemburu
kusimpulkan, kesal hilangkan ceria dan kesehatan
semalam aku melihatmu dari bulan
turun perlahan, lalu berbisik, “tunggu aku!”
aku tak lagi menarik kesimpulan
…..aku dan kamu tak perlu disimpulkan,” bujukku pada diri senidiri
…..biar cinta menyimpulkannya,” bisikku lagi
dan aku kembali pulas hingga pagi…
kuimpikan pohon pisang yang ditanam nenek di belakang rumah
………berbuah lagi, buahnya aku dan kamu. bergelantungan
Makassar, 12/6/2012
Adzan Ashar bergema
sumber :fiksi.kompasiana.com
Tuesday, June 12, 2012
Puisi KITA, Berpelukan di Restu Nenek
Tuesday, June 12, 2012 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment