ZIARAH DI BUKIT UHUD
Hasan Bisri BFC
Entah mengapa, saban tegun di tempat ini tulangtulang dan sesendian seperti berlepasan
Membayangkan 70 penjaga firman menjadi syuhada kepagian
Oleh panahpanah kebencian yang dilepaskan dari busurbusur kekafiran.
Dan Wahsyi, lelaki jalang yang menjelmakan Hindun serupa serigala tengah malam, menyuci lensa matanya dengan gagak hitam
Membayangkannya jadi ngeri dan pilu
Lelaki macam apakah dia, ketika gebu menukar dinar dengan jantung Hamzah—lelaki yang disayangi Nabi dan dipayungi rerimbun doa
Dan Hindun, yang dibanjiri darah jantung Hamzah di kedua gigi taringnya tak dibiarkan Nabi mati oleh api dendam saudara sendiri
Karena tuhan telah meniupkan nafas kerinduan pada hatinya yang begitu perempuan.
Jakarta, 2005/ 2007
Wednesday, February 15, 2012
Puisi Ziarah di Bukit Uhud | Hasan Basri BFC
Wednesday, February 15, 2012 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment