MALAM KOTA DAN RIBU-RIBU KATA
Surtini Hadi
Secangkir coklat panas
Sendiri di meja bulat telur kayu trembesi
Di sudut kafenya orang-orang berwajah puisi
Sembunyi pada temaram yang tawar—ditinggal tuannya
Panggung berderik
Saat kursi geser kesana kemari
Tubuh tuan secangkir coklat panas
Tersiram oranye pucat lampu sorot
Bibirnya bergerak-gerak
Menyantuni malam kota dengan ribu-ribu kata
Puisi apa yang dia baca
Seperti puisi hujan yang kemarau
Seperti puisi laut pasang yang surut
Seperti puisi penghabisan
Bulungan, end of nov 09---
Wednesday, April 13, 2011
Puisi Malam Kota dan Ribu-Ribu Kata
Wednesday, April 13, 2011 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment