SINGA TUA
-obituari Penyair Ketut Suwidja-
Wayan Sunarta
singa tua yang sendiri itu
telah lesap ke dalam asap
dupa dan kemenyantiada lagi penguasa halimun
di hutan larangan
semua suara jadi senyapbunga-bunga kopi luruh
di tengah gerimis amis
darah beku dalam tubuhpucuk-pucuk cengkeh
perlahan kelam
angin hanya sisa
di sela-sela dedaunnya
yang hitam yang pekatsinga berbulu kelabu itu
adalah turunan singa bersayap api
ketika muda suka mengembara
ke lembah dan ngarai
menyusuri tepi laut dan sungai
menggapai puncak-puncak bukit keramat
dan gunung-gunung asingkerumunan aksara
di bilah-bilah lontar tua
makin memudar warnanyadulu aksara-aksara itu
tergurat indah di lubuk jiwa
terdalam singa tua
yang berteman mambang dan memedi
yang mengaum sendiri di hutan larangan
hanya untuk merasakan angin
lebih dekat di dalam jiwanyadi dangau di tengah kabut
sekelebat rindu dari langit
telah singgah
menjenguk singa tua
yang merana
yang menggigil
yang sekaratjemari maut menyemai
wangi kamboja
di kening singa tuamaut hanya mampir sebentar
namun menggetarkan senja
di penghabisan januari
yang basah yang resah
yang dingin airmata
(akhir Januari 2009)
Wayan Sunarta (Jengki)
Sumber : www.Jengki.Com
Sunday, September 12, 2010
SINGA TUA | obituari Penyair Ketut Suwidja
Sunday, September 12, 2010 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment