Bencana
Hendy CH Bangun
selalu kukira
aku mengenalmu
tapi ternyata belum
ketika kurasa kau tidur
gedung runtuh mendadak
surau dan sekolah terbelah
ketika kau gerakkan tangan
untuk sekadar menggeliat
dan ribuan orang berlarian
ke sawah dan bebukitan
bayi menangis, ibu menjerit
aku kerap merasa
bisa memahamimu
tapi kukira tidak
ketika kau menguap
gemuruh bergelora
air tinggi bergulung-gulung
lalu berayun-ayun perahu
menghempas pantai dan batang kelapa
menenggelamkan pasir
merendam jalan-jalan tepian
kini kutahu
aku harus terus membacamu
tiap-tiap huruf dalam buku
serta hela nafas dan gerakmu
karena kami bukan apa-apa
:sebatas debu dalam gurunmu
Palmerah Barat, 1 Oktober 2009
Sunday, September 19, 2010
Sajak Bencana | Puisi Bertema Bencana Alam
Sunday, September 19, 2010 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment