Dia dan AkuSitor SitumorangAkankah kita bercinta dalam kealpaan semesta?- Bukankah udara penuh hampa ingin harga? -Mari, Dik, dekatkan hatimu pada api iniTapi jangan sampai terbakar sekaliAkankah kita utamakan percakapan begini?- Bukankah bumi penuh suara inginkan isi? -Mari, Dik, dekatkan bibirmu pada bisikan hatiTapi jangan sampai megap napas bernyanyiBukankah dada hamparkan warnaDi pelaminan musim silih bergantiPadamu jua kelupaan dan janjiAkan kepermainan rahasiaPermainan cumbu-dendam silih bergantiKemasygulan tangkap dan lari
Monday, July 5, 2010
Puisi Dia dan Aku | Sitor Situmorang
Monday, July 05, 2010 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment