Pranita Dewi, bernama lengkap Ni Wayan Eka, lahir di Denpasar, 19 Juni 1987. Menulis puisi, prosa kris dan cerita pendek. Sejumlah puisinya pernah dimuat Kompas, Koran Tempo, Media Indonesia, Suara Merdeka, Suara Pembaruan, Bali Post, Majalah Sastra Horison, Jurnal Block-Not Poetry.
Agustus 2003, meraih Juara I Lomba Deklamasi Puisi dan Juara I Lomba Cipta Puisi Pelajar se-Bali yang digelar Teater Angin SMU 1 Denpasar. Tanggal 22-24 Agustus 2003 memperoleh beasiswa mengikuti 'A Weekend Creative Workshop: Sound Poetry from Different Faiths" dalam Pesta Sastra Internasional Utan Kayu 2003 di Kuta, Bali.
September 2003, meraih Juara Harapan I Lomba Menulis Cerpen Remaja se-Bali, NTB dan NTT yang digelar Balai Bahasa Denpasar; dibukukan dalam kumpulan cerpen Made Patih. Oktober 2003, meraih penghargaan "Sepuluh Resensi Terbaik" Lomba Menulis Resensi Cerpen tingkat Remaja se-Bali yang digelar Balai Bahasa Denpasar. November 2003, meraih penghargaan "Lima Puisi Terbaik" Lomba Cipta Puisi Pelajar se-Bali yang digelar Komunitas Jurnalis Buleleng (KJB), dibukukan dalam antologi Jendela.
April 2004, ia meraih Juara I Lomba Baca Puisi seDenpasar dalam Pesta Seni Remaja Kota Denpasar. Juli 2004, sebuah puisinya masuk nominasi "Krakatau Award" Lomba Menulis Puisi Nasional yang digelar Dewan Kesenian Lampung, dihimpun dalam antologi Narasi dari Pesisir (DKL, 2004). Agustus 2004, ia meraih Juara I Lomba Deklamasi Puisi se-Bali serta Juara II dan III Lomba Cipta Puisi Pelajar se-Bali yang digelar Teater Angin SMU 1 Denpasar.
Agustus 2004, ia meraih Juara I Sayembara Penulisan Puisi se-Bali yang digelar Balai Bahasa Denpasar, dihimpun dalam buku antologi puisi Tuhan, Langit Begitu Kosong; dan juga Juara Harapan III Sayembara Penulisan Cerpen se-Bali, dari lembaga yang sama, dihimpun dalam buku antologi cerpen Tower.
Puisinya juga dimuat dalam buku Maha DukaAceh (Pusdok. Sastra H.B. Jassin, Jakarta, Januari 2005), Dian Sastro for President! End of Trilogy (InsistPress, Yogya, Pebruari 2005), Negeri Terluka, Surat Putih 3 (Risalah Badai, Jakarta, 2005).
Pebruari 2005, ia diundang baca puisi pada pembukaan Paradox Literary Centre (komunitas sastra dan penulis Asia-Pasifik) di Ubud, Bali. la juga diundang mengikuti Ubud Writer & Reader International Festival 2005 di Ubud, Bali. Kini, ia bergiat dalam Komunitas KembangLalang dan Jurnal Sundih di Denpasar.
Agustus 2003, meraih Juara I Lomba Deklamasi Puisi dan Juara I Lomba Cipta Puisi Pelajar se-Bali yang digelar Teater Angin SMU 1 Denpasar. Tanggal 22-24 Agustus 2003 memperoleh beasiswa mengikuti 'A Weekend Creative Workshop: Sound Poetry from Different Faiths" dalam Pesta Sastra Internasional Utan Kayu 2003 di Kuta, Bali.
September 2003, meraih Juara Harapan I Lomba Menulis Cerpen Remaja se-Bali, NTB dan NTT yang digelar Balai Bahasa Denpasar; dibukukan dalam kumpulan cerpen Made Patih. Oktober 2003, meraih penghargaan "Sepuluh Resensi Terbaik" Lomba Menulis Resensi Cerpen tingkat Remaja se-Bali yang digelar Balai Bahasa Denpasar. November 2003, meraih penghargaan "Lima Puisi Terbaik" Lomba Cipta Puisi Pelajar se-Bali yang digelar Komunitas Jurnalis Buleleng (KJB), dibukukan dalam antologi Jendela.
April 2004, ia meraih Juara I Lomba Baca Puisi seDenpasar dalam Pesta Seni Remaja Kota Denpasar. Juli 2004, sebuah puisinya masuk nominasi "Krakatau Award" Lomba Menulis Puisi Nasional yang digelar Dewan Kesenian Lampung, dihimpun dalam antologi Narasi dari Pesisir (DKL, 2004). Agustus 2004, ia meraih Juara I Lomba Deklamasi Puisi se-Bali serta Juara II dan III Lomba Cipta Puisi Pelajar se-Bali yang digelar Teater Angin SMU 1 Denpasar.
Agustus 2004, ia meraih Juara I Sayembara Penulisan Puisi se-Bali yang digelar Balai Bahasa Denpasar, dihimpun dalam buku antologi puisi Tuhan, Langit Begitu Kosong; dan juga Juara Harapan III Sayembara Penulisan Cerpen se-Bali, dari lembaga yang sama, dihimpun dalam buku antologi cerpen Tower.
Puisinya juga dimuat dalam buku Maha DukaAceh (Pusdok. Sastra H.B. Jassin, Jakarta, Januari 2005), Dian Sastro for President! End of Trilogy (InsistPress, Yogya, Pebruari 2005), Negeri Terluka, Surat Putih 3 (Risalah Badai, Jakarta, 2005).
Pebruari 2005, ia diundang baca puisi pada pembukaan Paradox Literary Centre (komunitas sastra dan penulis Asia-Pasifik) di Ubud, Bali. la juga diundang mengikuti Ubud Writer & Reader International Festival 2005 di Ubud, Bali. Kini, ia bergiat dalam Komunitas KembangLalang dan Jurnal Sundih di Denpasar.
0 komentar:
Post a Comment