SAJAK SUBUH
Oleh : sapardi Djoko Damono
Waktu mereka membakar gubuknya awal subuh itu
ia baru saja bermimpi tentang mata air.
Mereka berteriak, "Jangan bermimpi!"
dan ia terkejut tak mengerti.
Sejak di kota itu ia tak pernah sempat bermimpi.
Ia ingin sekali melihat kembali warna hijau dan mata air,
tetapi ketika untuk pertama kalinya.
Ia bermimpi subuh itu, mereka membakar tempat tinggalnya.
"Jangan bermimpi!" gertak mereka.
Suara itu terpantul di bawah jembatan dan tebing-tebing sungai.
Api menyulut udara lembar demi lembar,
lalu meresap ke pori-pori kulitnya.
Ia tak memahami perintah itu
dan mereka memukulnya, "Jangan bermimpi! "
Ia rubuh dan kembali bermimpi tentang mata air dan .....
Thursday, June 17, 2010
Sajak Subuh | Sapardi Djoko Damono
Thursday, June 17, 2010 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment