CATATAN SISA LEBARAN
Yayat Hendayana
adikku,
lebaran yang lalu
engkau tidak berbaju baru
aku pun tahu
ayah kita tidak sanggup untuk itu
kerja sehari adalah sekilo ubi-kayu
mana ada uang sisa buat baju
adikku,
sembunyikan tangis dari matamu
seolah engkau tak pernah menyimpan duka
lebaran sudah lalu
ayah dan ibu tak boleh lagi berhati pilu
ayah kita adalah kerbau yang membajak tanah subur
yang tak pernah merasakan betapa nikmatnya kesuburan
ketahuilah olehmu, supaya kelak kauubah ini kehidupan
adikku,
doakan aku segera punya kerja
supaya lebaran depan
bisa kubelikan engkau seribu baju baru
Maret 1964
HARI LEBARAN
Ajip Rosidi
Hari ini hari hati percaya
Akan arti hidup dan mati, yang cuma sempat
Direnungkan setahun sekali. Sungguh besar maknanya
Jalan panjang menuju liang-lahat.
Hari ini hari kesadaran akan tradisi
Menyempatkan umat sejenak bersama-sama
Menghirup udara lega dalam kepungan derita
Sehari-hari yang bikin orang jauh-menjauhi.
Hari ini hariku pertama 'kan menjalani
Hidup antara manusia, sedangkan diriku sendiri
Makin sepi terasing, lantaran mengerti
Kelengangan elang di langit tinggi.
Jatiwangi, H. 1381
MALAM TAKBIR
T. Tjoet Sofjan
Gema takbir semilir di angkasa
Kalbu ini menyayat sendu
Anak-anakku minta baju baru
Allahu Akbar, hati ini terbakar
Layu dan luluh
Lailaha Illallah, sendu seluruh rasa
Anak-anakku minta juadah*)
Allahu Akbar, bumi hangus terbakar
Mata berkedip tapi keliling kelam
Naluriku runtuh lebur dan kelu
Seharu gema Walila Ilham
Kembali diri ini dalam cobaan
Di lebur hancur dengan tangisan
Tangis bocah,tangis-tangis perawan lincah
Anak-anak ingin lebaran
Ini kisah diri yang paling perih
Juga kisah insan sebahagian
Menjelang Idul Fitri harus antri pikiran
Dan yang menyiksa kegembiraan
Kutaraja, 6 Agustus 1967
*) seperti perhiasan
Sunday, May 16, 2010
PUISI LEBARAN | Kumpulan Puisi Bertema Lebaran
Sunday, May 16, 2010 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment