Menggigil
Selamat pagi Pangrango
Aku menggigil, Airmu bak Es
Kabutmu sejukkan hidungku
Hijaumu segarkan mataku
Sepimu Memanjakan Telingkau
Selamat siang Pangrango
Aku masih menggigil
Hujan tak henti mencumbu siang ini
Kabutpun turun dihempasnya
Tak jelas kulihat engkau
Selamat sore Pangrango
Aku tetap menggigil,
Sisa hujan masih bersama angin
Angin itu menerpaku
Selamat malam Pangrango
Aku terus menggigil
Tak berani kulihat kau
Aku takut keluar,
dingimu menembus sweater, dua kaus dan lapisan kulitku
dingin menusuk tulangku.
23 Juli 2005
puisi4depe
Tuesday, May 18, 2010
Menggigil | Puisi Selamat pagi Pangrango
Tuesday, May 18, 2010 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment