Ari Saptaji
tanaman gandum itu bertanya kepada angin:
"bagaimana aku tahu, ke mana engkau hendak menggoyangku?"
"aku adalah yang tak terduga," jawab angin. dan ia tidak pongah.
"aku bertiup ke mana aku mau. ikutlah aku!"
keinginan memberontak bergumpal dalam perutnya.
betapa sering rasanya, ia ingin berubah jadi manusia:
yang tetap bisa berjalan ke kanan,
ketika angin bertiup ke kiri.
"tapi, sayang, aku tidak akan mematahkanmu," bisik angin
seperti menggeledah isi hatinya, menelusupi ketiak-ketiak daunnya.
Yogya, 1997
Tuesday, May 18, 2010
BERSANDAR PADA ANGIN
Tuesday, May 18, 2010 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment