TIADA KULIHAT MATAMU MENGUCAP CINTA
Dadan Dania DK
Zahra,
kupetik jeruk-jeruk mungil di kebunmu
lalu mataku tersesat pada sela jemarimu
pada alunan suaramu
pada senar gitar akustikmu
tangga bagi tatap dari jari hingga rona
Dan tiada kulihat matamu mengucap cinta
Tatap yang kutancap jadi kesiap pada jemarimu
sejenak lagumu terhenti
jemari yang tak lagi lekat pada gitar, cengkrama denganku
pelan kutelusuri remasmu
parasmu
Dan tiada kulihat matamu mengucap cinta
Ketika rinai berderai dan pekat menyekat lorong esde satu
kencan kita tanpa sengketa
cerita akan diri akan duri
hanya lengan yang berlabuh di bahumu
ketika kita sambung jalan talaga bodas dari ujung ke-ujung D
an tiada kulihat matamu mengucap cinta
Telah kusebut Bandung adalah perang tak berujung
lalu kubimbing desahku menghirup napas Wanaraja
tatapmu jadi perangkap
akupun lelap dalam dekap
dalam kecup
Dan tiada kulihat matamu mengucap cinta
Wanaraja yang asri, nyatanya penjara sepi tak terperi
lantas kupacu diriku menerjang juang tak kunjung reda
hendak kulupa matamu tanpa cinta
hendak kulunak detak yang menghentak
hendak kukatupkan kuak yang menggerit
namun rindu tiada terperabu
meronta dan perkasa
dari jauh terulur matamu mengusap hanjuku
kuhadapkan tatap padamu
tiada rasaku terbias dimensi kala dan antar
Dan tiada kulihat matamu mengucap cinta.
Wanaraja, 1397H
Thursday, April 22, 2010
TIADA KULIHAT MATAMU MENGUCAP CINTA
Thursday, April 22, 2010 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment