RAPUH
Yayat Hendayana
Terbaring dan lesu. Ngilu
Begini rasa sakit. Tulang-tulang
kepayahan oleh beban
Lok tua di kepala. Sarat
gerbong-gerbong landung
dan renta berderit sepanjang
rel. Berkarat. Menyeret hasrat
dari stasiun ke stasiun berikut
Menggapai. Tak pernah sampai –
Tak pernah ‘kan tiba. Harapan
bertumpuk seperti batu-batu
disusun satu-satu. Atas landasan
rapuh. Makin tinggi, makin tinggi
Makin meninggi
Jatuh menimpa tubuh
Monday, April 26, 2010
Puisi Rapuh | Yayat Hendayana
Monday, April 26, 2010 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment