Permintaan pada penyair
M. Husseyn Umar
Mengapa begitu, penyair
Apa memang sering begitu pada lagu-lagumu?
Selalu aku teringat pada hari-hari yang bagus itu
Musim kering tak menitikkan air sepatah pun
Kemijap lembu-lembu kurus
Di atas tilam-tilam rumput kehausan
Di jalanan kecil yang mengelok-ngelok dengan asyiknya
Ke telaga pemandian dara-dara jelita
Perempuan-perempuan mencuci di batu berjompakan
Meraba-raba kerikil tenggelam di dalam
Kecimpung riuh membusa
Kutemu satu lirik yang tak mudah terlupakan
Sampai-sampai kerkejap penghabisan malam
Kutemui juga di piring dan mangkuk makanku
Mendamba mesra menyerahkan pandangan sepuas mata
Aku layu-layu mau; lenggang kemuning langsat
Antara daunan rindang mempercepat langkah
Dengan bondongan cucian di pelukan
Serta bungaan di rambut pirang girang tergantung
Mata yang teriak mulut yang menangis
Memintaku semua jangan mengganggu
Amboi, aku tak mengganggu dia menggangguku mesra
Bayangan kasih yang mau berpaut
Antara aku dan dia
Kami tiada kenal mengenali
Telaga kukenali batu menjompak selalu kukunjungi
Ah, aku tak gentar makian air mengalir tenang
Cacian kayuan hanyut dari pinggir ke pinggir
Lingkaran angin berbuai
Penyair, adakah hakku mendakwa padanya
'Kan kuhadapkan ke sidang pengadilan
Tolakkan ke altar majelis terpaku
Kutuduh dia sebagai pencuri
Minatku memaku padanya selalu
Kuangkat daunan dan hijau-hijauan di tepi telaga
Menjadi saksiku yang kuharap mau membela
Ah, aku mau mengejar dia, bolehkah begitu, penyair
Aku selalu teringat akan hari-hari itu
Memang begitukah sering-sering dalam lagumu
Buatkan aku setangkai
Biar tak jauh kenangan kembaliku bisa menemuiku
1949
Friday, April 23, 2010
Permintaan pada penyair
Friday, April 23, 2010 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment