DONGENG KELABU SEBUAH KAFE
--hamidah shahab
Dina Oktaviani
di kafe itu
pernah kita satu bangku
bercakap membuntuti waktu
dan tak pernah mampu
mengurai lagu-lagu
yang suka menakuti bagai hantu
ah, hujan yang tenang
terlalu tenang
tanpa kenangan
tanpa bayang-bayang
dan angin yang lalu lalang
masing-masing bersama cinta yang malang
dongeng-dongeng itu pun mengalir
seperti bau anyir
melempar kita ke jalan yang tak lagi hening
meski nyatanya tubuh kita bergeming
di kafe itu
pernah sebuah masa depan
tak sempat terkatakan
Monday, April 19, 2010
DONGENG KELABU SEBUAH KAFE
Monday, April 19, 2010 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment