Djakarta, 24 Maret 1945DARI DAN UNTUK: IBUKUZeffry J. Alkatiri08.32Kristen hitam bubaran misaJalannya merundukTangannya berat mendekap baibel ke dada08.37Tiga orang geisha kuyuBaru keluar dari markas HeihoMenenteng bungkusan hasil barter,pasti berisiBeras, ikan asin , dan gula.09.10Di PriokRombongan pemuda gundulBerbaris menghadap matahari dan benderaAsia timur rayaKakinya nyeker berdebu.Sayup-sayup kimigayo menuntun merekaMenuju gerbang neraka09.50Di gudang JepangAntrian jatah semakin panjangSisa makanan kaleng diperebutkanOleh para perempuan rombenganAnak-anak mereka jalan merangkakPerutnya buncit berisi anginSekitar 10.35 – 12.20Di sebuah kampungPada pelataran rindangPara bocah main hompimpahMereka bersiterudan mengejek anak yang kalah:nasi uduk ketan uraporang buduk ditendang arabnasi uduk ketan uraporang buduk sering kalapHari ini wak haji hanya mengimani tiga orang sebayaSeperti biasa, ancemon kuahTumpahDi perut.13.17Di sebuah pos jagaPara opsir kegerahanBaju dinasnya dibiarkan terbukaSebagian mengipasMatanya mengecil dan semakin setipis garis.14.10Kata seorang zuster,Sudah lama rumah sakit kehabisan perban.Percetakan Kolf tutupOlimo dan Lindeteves lebih dahuluApalagi Pasar Baru.Hari iniAda lagiOrang matiDi emperan tokoTubuhnya dipenuhi kutu tumaEntah nantiDibuang ke manaDikubur tanpa tandaSebab mereka adalahOrang-orang kalah tanpa namaSekitar 14.30 – 14.55Teng-teng-teng!Trem line 2 Kota-MentengLewat Deka ParkAngin mengejar di belakangDan berloncatan mengisi dua gerbong kosongTrem line 4 Kota-Tanah AbangLewat Gang KetapangBiasa membawa sekeranjang keharuman pasarDi warung kopiTukang catut, seperti tawonKeluar masuk sarang bergantianMengabarkan adanya kuncup bunga yang akan mekarKurang lebih 15.38Sebuah rumah mewah di jalan KajiTenang ganjilPenghuninya tidur siangKata orang bekas tempat interniranPara perempuan indoSekarang menjadi tempat piaraanpara komandan.Sekitar 16.35Rombongan pengantri pulangWajah mereka matang udangDi kali sudah banyak orang mandi.Di depan markas KempetaiHinomaru lemas terkulai.Di sebuah tembokPoster Banzai – Dai Nippon!Sobek lusuh tinggal separuh.17.10Sepintas,Di meja abuRumah nyonya AlanTerdapat foto baruTiga hari yang laluAnak perempuannya yang berkepangDinyatakan hilang17.58 – 18.35Sudah tiga tahun iniPetugas lampu gas menganggurDjakarta semakin buram kabur.Setelah maghrib,Sebaiknya di dalam rumah.Sebab banyak setan gentayanganNgaji.Kunang-kunang sambuk kelapaMenjadi penunjuk jejak malamSebentar lagi ada kusyu-keihoSiap-siap menggigit karetTruk tentara akan lewat19.20Bioskop Al-Hambra, Astoria, dan ThaliaGelap.Di beranda hotel des IndesLampu 10 wattMenggelantung sendirianPara geisha merah menor kembaliMasuk ke kandang babi.21.15Di rumah pak mantri ada rapat pemudaTinta cina mulai habisBesok mungkinAku tidak dapat lagi menulis1998
Friday, February 7, 2014
Puisi Djakarta, 24 Maret 1945 | Zeffry J. Alkatiri
Friday, February 07, 2014 Diposting oleh kumpulankaryapuisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment